Senin, 05 Desember 2011

pemain timnas

Pemain Timnas U-23 Garuda Muda Sea Games Paling Favorit Versi Korando

 
 
 
 
 
 
2 Votes
Titus Bonai, Patrich Wanggai dan Andik Vermansyah adalah pemain Timnas U-23 Garuda Muda Sea Games 2011 paling favorit  versi Korando. Titus Bonai dan Patrich Wanggai adalah duo maut atau duo mutiara hitam Timnas Garuda Muda dari papua yang saat menjadi buah bibir pembicaraan masyarakat Indonesia. Saat ini duo striker tersebut menjadi buah bibir pecandu bola Indonesia karena kiprahnya di Sea Games 2011. Ke duanya memiliki karakter yang sama bermain sangat cepat, bertenaga, skillnya lumayan tinggi dan sama-sama emosional. Keduanya juga sangat impresif dan haus gol saat berada di depan gawang lawan. Keduanya selama dalam pertandingan di Sea Games selalu menciptakan gol.
Tibo paggilan akrab Titus Bonai mempunyai kebiasaan unik selalu memegang dan menggoyang-goyang jaring lawan saat akan menerima umpan tendangan penjuru. Tibo dengan stamina yang sangat prima selalu dapat dengan cerdik memanfaatkan peluang yang dan menciptakan kesempatan emas bagi temannya. Kecepatan lari yang demikian gesit ditambah tendangan kerasnya tampaknya patut untuk ditakuti penjaga gawang dan pemain belakang lawan. Tibo juga sangat pintar mebaca posisi penjaga gawang lawan. Dia sangat jeli menempatkan tendangan dan sundulun sehingga dapat menjebol gawang lawan.
Dalam tiga laga di Sea Games keduanya telah mengkoleksi sejumlah gol . Setelah pertandingan melawan Thailand, Tibo telah menghasilkan 4 gol sedangkan Wanggai 3 gol.  Kunci keberhasilan Duet maut mutiara hitam itu adalah saling belajar terhadap karakter masing-masing. “Pertama-pertama saya belajar karakter Wanggai. Bagaimana orangnya dan skill-nya. Itu membuat saya padu dengan Wanggai,” kata Tibo. Wanggai pun mengaku tidak terlalu sulit menyatu dengan Tibo. “Mungkin karena kami sama-sama berasal dari Papua. Jadi, kami sudah mengenal karakter satu sama lain,” ungkap Wanggai.
Tibo tak mengira akan diduetkan dengan Wanggai. Akan tetapi sejak bergabung di Pelatnas jelang SEA Games, ia mulai belajar karakter pemain. Dia tak mempermasalahkan siapa yang akan jadi duetnya di lini depan. Sejak pertama diturunkan berpasangan dengan Wanggai saat menggguduli Kamboja  6-0,  Tibo telah merasakan Wanggai adalah pasangan klop. “Pertama-tama saya belajar karakter teman, bagaimana orangnya dan skillnya,” ujarnya.
Kemampuan skill Wanggai memang luar biasa. Ia mampu melakukan apa saja jika berada dalam kotak penalti lawan. Bahkan Wanggai bisa menjadi algojo menakutkan melalui bola-bola mati. Permainan cepat dan ekspolsif telah diperlihatkan keduanya dalam tiga laga yang telah dijalani timnas. Tibo-Wanggai tak hanya mahir dalam menjebol jala lawan. Keduanya juga kerab memberikan umpan manis yang  membahayakan di depan gawang lawan. Tibo  beberapa kali memberi umpan sangat matang kepada Wanggai yang mampu diceploskan menjadi gol ke gawang Singapura. Sebaliknya Wanggai juga turut berperan besar atas terciptanya gol ketiga Indonesia ke gawang Thailand yang dicetak Ferdinan Sinaga. Dengan serangan cepat, Wanggai mengejar bola dari sisi kakan pertahanan Thailand dan langsung memberikan bola sodoran kepada Ferdinan untuk memperbesar kunggulan menjadi 3-1. Patrich Wanggai Striker asal Persidafon Dafonsoro itu , belum berpikir untuk menjadi pencetak gol terbanyak di SEA Games XXVI. Penyerang asal Papua itu hanya ingin mempersembahkan kemenangan bagi Indonesia.
Selain duet Tibo dan Wanggai, pemain Garuda Muda yang sedang bersinar terang adalah Andik Vermansyah. “Si Kancil Dari Surabaya” itu membuat decak kagum para penggila bola karena dengan larinya yang sangat gesit saat melewati pemain belakang lawan. Gerakan nya yang sangat lincah dan posturnya yang kecil tersebut mengingatkan orang pada sosok legenda bola dari Surabaya jaman dulu, Abdul Kadir. Abdul Kadir saat jaman keemasannya juga dijuluki sama, yaitu si Kancil dari Surabaya. Ternyata sosok hebat tersebut duhulu kala adalah seorang loper koran dan bekas penjual minuman di stadion Tambak Sari Surabaya. Tetapi saat ini dengan kerja keras dan prestasinya, “Si Penjual Minum Stadion” itu berubah menjadi “Si Kancil dari Surabaya” yang mampu menjadi idola baru di persepakbolaan Indonesia
Si kecil Andik mempunyai kecepatan tinggi  dan  pergerakkannya lincah seperti layaknya seekor kijang berlari, Andik sulit ditempel oleh pemain belakang lawan. Sudah beberapa kali ia menunjukkan kelebihannya itu saat menggiring bola menusuk ke jantung pertahanan lawan. Salah satu aksinya yang menawan saat ia melewati pemain belakang Kamboja di laga perdana sebelum memberikan umpan silang yang kemudian diselesaikan dengan gol oleh Ramdhani Lestaluhu. Saat melawan Kamboja juga Andik mencetak gol dengan tendangan yang keras setelah melakukan overlaping ke tengah lapangan melewati beberapa pemain Kamboja.  Saat menghancurkan Thailand, giliran Andik diberi kesempatan sebagai starter. Saat membawa bola dengan kecepatan tinggi, karena kewalahan Theeraton Bunmathan. Bunmathan  langsung mengayunkan tangan kanannya ke muka andik untuk menghadang laju Andik. Bunmathanpun terkena kartu kuning. Tetapi dia diganjar kartu merah, karena mendapatkan akumulasi dua kartu kuning oleh wasit asal Korea Kim Jong Hyeok. Andik juga jadi penyebab pemain Thailand lainnya, Ekkasit Chaobut diganjar kartu kuning karena mengganjal dengan keras kaki Andik.
Pergerakkan Andik memang lincah, larinya kencang layaknya seekor kijang berlari. Andik sulit ditempel oleh pemain belakang lawan. Sudah beberapa kali mantan penjual minuman di stadion itu menunjukkan kelebihannya itu saat menggiring bola menusuk ke jantung pertahanan lawan.

Inilah Pemain Timnas Garuda Muda Paling Favorit Versi Korando

  1. Titus Bonai (Persipura Jayapura)
  2. Patrich Wanggai (Persidafon)
  3. Andik Vermansyah (Persebaya Surabaya)
  4. Diego Michiels
  5. Kurnia Meiga (Arema Indonesia)
  6. Okto Maniani (Sriwijaya FC)
  7. Egi Melgiansyah (Pelita Jaya)
  8. Ferdinan Sinaga
  9. Abdul Rahman
  10. Mahardiga Lasut
  11. Hasim Kipauw
  12. Arditani Ardiyasa (Persija Jakarta)
  13. Muhamad Ridwan (Persita Tangerang)
  14. Abdul Hamid Mony (Persiba Balikpapan)
  15. Safri Umi (Persiraja Banda Aceh)
  16. Yongki Aribowo (Arema Indonesia)
  17. Diaz Angga Putra (Persib Bandung)
  18. Johan Ahmad Farizi (Arema Indonesia)
  19. Gunawan Dwi Cahyo (Sriwijaya FC)
  20. Rahmat Latif (Sriwijaya FC)
  21. Fachrudin (PSS Sleman)
  22. Septia Hadi (PSPS Pekanbaru)
  23. Dendi Santoso (Arema Indonesia)
  24. Hendro Siswanto (Persela Lamongan)
  25. Ramdani Lestaluhu (Persija Jakarta)
  26. Nasution Karubaba (Perseman Manokwari)
  27. Engelberth Sani (Pelita Jaya)
  28. Johan Yoga (Persib Bandung)
  29. Rishadi Fauzi (Persita Tangerang)
  30. Aris Alfiansyah (Persela Lamongan)
  31. Risky Novriansyah (Persijap Jepara)
  32. David Lali (Persipura Jayapura)
  33. Ruben Wuarbanaran (proses WNI)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons